
Jakarta –
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan hasil konferensi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden of New Development Bank (NDB) Dilma Vana Rousseff. Pertemuan ini turut didatangi Sri Mulyani dan Kepala Danantara Rosan Roeslani.
Dijelaskan NDB sendiri ialah Bank Pembangunan yang di diresmikan oleh negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa) tahun 2014 dengan akad modal permulaan US$ 100 milyar atau Rp 1.655,8 triliun.
Sri Mulyani menyampaikan dalam konferensi tersebut, Prabowo menerangkan banyak sekali agenda prioritas nasional menyerupai Makan Bergizi Gratis (MBG), agenda swasembada pangan, sampai agenda Hilirisasi terhadap pemimpin NDB itu.
Lebih lanjut Prabowo juga memaparkan pemberitahuan terkait Danantara konsolidasi BUMN yang hendak diatur secara transparan dengan manajemen baik dan efektif untuk bikin transformasi ekonomi Indonesia.
“Presiden Dilma menerangkan NDB menghargai dan memuji Kepemimpinan Presiden Pabowo yang memiliki arah kebijakan pembangunan yang bertumpu pada penguatan fondasi nasional bidang pangan, hilirisasi, dan juga membahas agenda Makan Bergizi Gratis secara rincian dengan membuatkan pengalaman di Brazil dan juga yang dijalankan di India,” terang Sri Mulyani dalam unggahan Instagram-nya @smindrawati, Sabtu (29/3/2025).
Baca juga: RI Kaprikornus Anggota Bank Bentukan BRICS, Diminta Setor Uang |
Presiden Dilma juga menerangkan kekaguman terhadap akad Indonesia memajukan renewable energy lewat Biofuel B-40. Brazil yang mengerjakan lebih dahulu, dikala ini cuma meraih B-14.
“Pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki kinerja faktual dan stabil yang berbasis penyusunan rencana jangka panjang yang dimonitor secara kontinyu dan rincian menyebabkan Indonesia selaku emerging market yang memiliki efek dan menonjol,” papar Sri Mulyani.
Lebig lanjut Sri Mulyani mengungkapkan dengan prestasi, arah pembangunan, serta ukuran ekonomi Indonesia yang besar, Presiden Dilma memanggil dan menghendaki Indonesia menjadi anggota gres NDB. Sebab menurutnya hal ini akan meningkatkan reputasi dan prestasi NDB dan menyediakan peluang Indonesia membagi pengalaman pembangunannya.
“Presiden Prabowo tentukan menemukan seruan menjadi anggota NDB. Selain memikirkan dan menemukan kajian teknis dari Kementerian Keuangan – NDB juga dibutuhkan sanggup berkolaborasi bareng institusi pembangunan Indonesia menyerupai Danantara,” pungkasnya.