
Jakarta –
Mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin, dikabarkan tertarik berbelanja TikTok. Ia dikabarkan sedang menyusun tim yang berisi sejumlah penanam modal untuk menawar pembelian aplikasi video singkat tersebut.
Informasi itu tersiar pada Kamis (14/3), sempurna sehari setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang memaksa perusahaan induk TikTok, ByteDance untuk melepas saham aplikasi tersebut jikalau tak ingin terdepak dari AS. RUU itu mengharuskan mudah-mudahan saham TikTok dioperasikan dan dimiliki oleh AS.
“Ini yakni bisnis yang bagus dan saya akan menyusun suatu tim untuk berbelanja TikTok. Ini bernilai banyak uang,” ucap Steve dalam suatu wawancara dengan CNBC, dikutip Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Tinggal Tunggu Waktu, TikTok Bakal Dilarang di AS |
Steve menyampaikan ia memberi pilihan terhadap penanam modal AS untuk mengalihkan kepemilikan mereka di TikTok, namun ia menekankan tidak akan ada entitas yang memiliki kontrol saham lebih dari 10%. Namun, Steve tidak menyebut siapa pun yang berada dalam tim yang sedang dibentuknya.
“Tidak mungkin China membiarkan perusahaan AS memiliki barang seumpama ini di China,” katanya. Sejak menjabat di pemerintahan, Steve pun mengaku sudah menyaksikan bukti kesanggupan TikTok untuk menghimpun banyak data.
Kendati demikian, ByteDance disangka tidak akan pernah membolehkan TikTok dijual ke perusahaan lain di luar China alasannya yakni sejumlah langkah-langkah terukur yang ditetapkan pemerintah. Sejak 2020, pemerintah ‘Negeri Tirai Bambu’ menegaskan TikTok selaku teknologi sensitif, banyak pejabat yang menolak pemasaran perusahaan itu terlebih menghasilkan TikTok jatuh ke tangan negara lain.
Analis senior dari Webush Securities, Dan Ives, menganggap bahwa China tidak akan pernah melepas TikTok yang memiliki algoritma khusus yang disebutnya menghasilkan aplikasi itu sungguh berhasil dan berharga.
“Tanpa algoritma khusus, ini seumpama berbelanja kendaraan beroda empat F1 tanpa mesin. Jadi, sungguh tidak masuk akal,” tutur Ives, dikutip dari CNN.
Baca juga: Menkop UKM Sebut Ada Platform Jualan Produk Sendiri Meski Dilarang |
Ives pun menganggap ada 25% kesempatan RUU itu diteken pemerintah AS sehingga TikTok terpaksa dijual oleh ByteDance. Ia memprediksi bakal ada banyak pihak yang menjalankan penawaran jikalau TikTok akan dijual.
Menurutnya, sejumlah pihak tersebut yakni para perusahaan raksasa teknologi seumpama Microsoft atau Oracle yang sudah memiliki kekerabatan dengan TikTok.
“Mereka semua seumpama hiu yang menyaksikan darah di air,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Steve dan TikTok tidak menyikapi dikala dihubungi untuk dimintai komentar.