
Tidak semua perlawanan itu dilakukan lewat demo, debat panjang, atau perubahan besar. Ada juga bentuk perlawanan yang lebih sunyi, lebih personal, dan sering kali dianggap sepele: binge-watching—maraton nonton serial, film, reality show, atau bahkan video YouTube berjam-jam, tanpa jeda berarti.
Di tahun lalu, aktivitas ini jadi semacam pelampiasan kolektif. Kita bilang ke diri sendiri, “Cuma satu episode lagi, habis ini tidur.” Tapi tahu-tahu, jam udah menunjuk angka 3 pagi, dan kamu masih duduk dengan selimut setengah tergulung, mata mulai perih, tapi hati masih penasaran.
Kenapa kita lakukan itu? Dan lebih penting lagi: kenapa kita terus melakukannya?
Dunia Fiksi Memberi Kontrol Saat Hidup Nyata Tidak
Tahun 2023 bukan tahun yang mudah. Dari berita global yang bikin stres, sampai tekanan hidup personal yang seperti nggak pernah ada ujungnya. Di tengah semua itu, serial favorit menawarkan dunia yang bisa kita kendalikan.
Kita tahu siapa karakternya. Kita bisa memilih ceritanya. Dan yang terpenting, kita tahu akhirnya akan datang—tidak seperti hidup kita yang kadang terasa seperti episode filler tak berujung.
Binge-watching jadi tempat pelarian. Bukan karena kita pemalas, tapi karena dunia nyata terlalu membebani.
“Kalau dunia ini chaos, setidaknya dunia Stranger Things atau Hospital Playlist masih bisa aku nikmati.”
Menunda Realita adalah Self-Care Versi Baru
Kata siapa self-care itu harus yoga, journaling, dan minum teh herbal? Untuk banyak orang, self-care bisa berarti nonton 6 episode drama korea berturut-turut sambil makan camilan tanpa mikir.
Terkadang, kita nggak butuh solusi. Kita cuma butuh distraksi.
Dan tidak apa-apa. Dalam porsi yang cukup, binge-watching bisa memberi ruang napas yang sangat kita perlukan. Ia seperti tombol “pause” di tengah hidup yang menuntut kita untuk terus “play.”
Rasa Aman dari Pola yang Bisa Diprediksi
Dalam dunia yang terus berubah, binge-watching memberi sesuatu yang konsisten. Karakter favorit kita akan tetap jadi karakter favorit. Plot twist akan muncul sesuai urutan. Ending akan datang saat waktunya. Tidak ada kejutan yang menyakitkan seperti di dunia nyata.
Ini menjelaskan kenapa kita sering memilih ulang serial yang sudah pernah kita tonton. Bukan karena kehabisan tontonan, tapi karena kita butuh sesuatu yang familiar. Sesuatu yang tidak menuntut adaptasi ulang.
Kita Butuh Cerita—Apapun Bentuknya
Sebagai manusia, kita selalu hidup lewat narasi. Kita suka tahu “apa yang terjadi setelah ini.” Serial, film, atau bahkan vlog harian memberi kita rasa penasaran yang konsisten. Cerita adalah bahan bakar eksistensi kita.
Binge-watching memungkinkan kita mengalami banyak cerita narasi sekaligus. Kita bisa menangis, tertawa, marah, dan lega—semuanya dalam hitungan jam. Dan itu sangat melegakan, terutama ketika emosi di dunia nyata tertahan.
Perlawanan Halus yang Tidak Butuh Penjelasan
Banyak dari kita merasa lelah harus terus jadi produktif. Harus selalu punya goal. Harus “healing dengan cara yang sehat dan estetik.” Tapi kenyataannya, kadang yang kita butuhkan hanyalah duduk diam dan menyaksikan 4 musim Brooklyn Nine-Nine dalam satu minggu.
Binge-watching adalah bentuk perlawanan terhadap narasi “kamu harus selalu bergerak.”
“Hari ini cukup aku bertahan. Nonton aja dulu. Sisanya nanti.”
Dan terkadang, itu sudah lebih dari cukup.
Tapi Tetap, Segalanya Butuh Batas
Ketika binge-watching mulai mengganggu tidur, pekerjaan, atau hubungan sosial, maka mungkin saatnya berhenti dan refleksi.
Namun bukan berarti kamu harus merasa bersalah karena melakukannya. Dunia ini sudah cukup berat tanpa kita harus merasa bersalah karena nonton terlalu banyak episode.
Akhir Kata: Kita Semua Butuh Tempat Bernaung, dan Kadang Itu Berbentuk Layar 14 Inci
Jadi kalau kamu akhir-akhir ini merasa hidup terasa absurd, tekanan makin berat, dan dunia seperti nggak berhenti menuntut—izinkan dirimu untuk nonton satu, dua, atau bahkan lima episode. Ambil selimut. Buat minuman favoritmu. Dan nikmati cerita dari layar.
Karena mungkin, dalam diam dan gelap kamar tidurmu, kamu sedang melakukan sesuatu yang sangat penting: menjaga kewarasanmu dengan caramu sendiri.
Dan tidak ada yang lebih berani dari itu.